Tugas Tutorial 2 Strategi Pembelajaran - UT PGSD
TUGAS TUTORIAL 2 STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Buatlah rancangan kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dalam pembelajaran?
Rancangan Pembelajaran
Sekolah : SDN Kauman II Baureno
Kelas /Semester : I (Satu) / 1
Tema : 3 (Kegiatanku)
Subtema : 2 (Kegiatan Siang Hari)
Pembelajaran : 6
Alokasi Waktu : 5 x 35 menit (1 kali pertemuan)
Pendahuluan (15 Menit)
1. Guru memberi salam, menyapa siswa, menanyakan kabar dan kondisi kesehatan mereka, serta mengondisikan kelas agar siap untuk belajar.
2. Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa. Guru menekankan pentingnya berdoa (agar apa yang akan dikerjakan dan ilmu yang didapat akan bermanfaat).
3. Sebagai pembuka pelajaran, siswa dapat diajak melakukan kegiatan “ice breaking” untuk menghidupkan suasana kelas agar semangat, misalnya dengan bernyanyi dan meneriakkan yel-yel penyemangat.
4. Guru mengarahkan siswa agar mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai termasuk sikap yang akan dinilai selama proses pembelajaran.
Kegiatan Inti (145 Menit)
1. Siswa menyimak teks percakapan yang dibacakan oleh guru.
2. Setelah dibacakan teks percakapan siswa mencermati ungkapan perintah yang ada pada percakapan.
3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang ciri-ciri ungkapan perintah serta fungsinya dalam komunikasi sehari-hari.
4. Lalu beberapa siswa memberi contoh ungkapan peritah yang biasa disampaikan baik di rumah maupun di sekolah.
5. Setelah siswa memahami ungkapan perintah, siswa menyusun percakapan yang berisi ungkapan perintah. Siswa diberi waktu untuk berlatih.
6. Kemudian siswa memeragakan percakapan yang sudah dibuatnya di depan kelas.
7. Siswa lain menyimak temannya yang sedang membacakan percakapan.
8. Kemudian siswa duduk melingkar lalu mendiskusikan tentang kebiasaan yang merupakan perbuatan yang sesuai dengan aturan di rumah. Guru melakukan tanya jawab tentang kebiasaan siswa pada siang hari di rumah.
9. Setelah itu secara berpasangan siswa saling menceritakan kegiatan-kegiatan yang baik di siang hari di rumah. Setelah itu masing-masing bertukar pasangan. Siswa diminta menceritakan kegiatan teman diskusinya tadi kepada teman pasangan yang baru.
10. Kemudian siswa mengerjakan lembar kerja.
11. Setelah diskusi siswa membentuk kelompok.
12. Siswa mengadakan permainan adu cepat menentukan bilangan berdasarkan angka nilai tempat yang guru sebutkan. Misalnya guru menyebutkan nilai tempat bilangan sebagai berikut: 1 puluhan dan 5 satuan. Lalu perwakilan kelompok memilih kartu bilangan yang tepat dan menyodorkannya ke guru.
13. Setelah siswa mengerti, guru meminta siswa menyelesaikan soal latihan yang ada di buku teks.
Penutup (15 menit)
1. Siswa menyimak ulasan guru tentang kegiatan yang sudah dilakukan dan meminta siswa melakukan refleksi dari kegiatan yang baru saja dilakukan dengan menjawab pertanyaan:
- Bagaimana perasaan kalian mengikuti kegiatan hari ini?
- Kegiatan apa yang paling kamu sukai? Mengapa?
- Kegiatan mana yang paling mudah/sulit? Mengapa?
- Sikap apa yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah belajar?
- Apakah kamu merasa telah berhasil menunjukkan sikap yang tadi pagi ingin kamu tunjukkan?
2. Siswa menyimak penguatan dan kesimpulan pembelajaran hari ini yang disampaikan guru.
3. Siswa bersama guru merayakan keberhasilan pembelajaran dengan mengumandangkan yel-yel penyemangat.
4. Sebagai penutup guru mengajak siswa untuk bersyukur atas ilmu dan semua kegembiraan yang telah mereka rasakan di hari ini dengan berdoa bersama. Guru juga mengingatkan tentang sikap berdoa yang baik.
5. Selesai berdoa, siswa memberi salam pada guru. Guru mengingatkan siswa untuk memberi salam pada orang tua
2. Jelaskan masing-masing prinsip pembelajaran !
1) Motivasi
Motivasi belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar. Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya, maka motivasi belajar akan muncul dengan kuat. Motivasi belajar seperti itu disebut motivasi intrinsik atau motivasi internal. Jadi munculnya motivasi intrinsik dalam belajar, karena siswa ingin menguasai kemampuan yang terkandung di dalam tujuan pembelajaran. Motivasi intrinsik disebut pula motivasi murni, karena muncul dari dirinya sendiri. Oleh karena itu sedapat mungkin guru harus berusaha memunculkan motivasi intrinsik di kalangan para siswa pada saat mereka belajar; umpamanya dengan cara menjelaskan kaitan tujuan pembelajaran dengan kepentingan atau kebutuhan siswa. Sedangkan motivasi yang datang dari luar diri si pembelajar disebut sebagai motivasi ekstrinsik. Memunculkan motivasi ekstrinsik dapat dilakukan antara lain dengan cara: memberi pujian, hadiah, menciptakan situasi belajar yang menyenangkan, atau memberi nasihat.
2) Perhatian
Perhatian ialah pemusatan energi psikis (fikiran dan perasaan) terhadap suatu objek. Makin terpusat perhatian pada pelajaran maka proses dan hasil belajar akan makin baik. Oleh karena itu guru harus selalu berusaha supaya perhatian siswa terpusat kepada pelajaran. Perhatian erat sekali kaitannya dengan motivasi. Memunculkan perhatian seseorang pada suatu objek dapat diakibatkan oleh dua hal. Pertama, orang itu merasa bahwa objek tersebut mempunyai kaitan dengan dirinya; umpamanya dengan kebutuhan, cita-cita, pengalaman, bakat, dan minat. Kedua, objek itu sendiri dipandang memiliki sesuatu yang lain dari yang lain, atau yang lain dari yang sudah biasa, lain dari yang pada umumnya muncul.
Dalam kaitannya dengan keberhasilan pembelajaran, berikut ini beberapa kesimpulan tentang perhatian: 1) Siswa yang belajar dengan penuh perhatian pada pelajaran yang sedang dipelajari, maka proses dan hasilnya akan lebih baik, 2) Upaya guru menumbuhkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: a) Mengaitkan pelajaran dengan pengalaman, kebutuhan, cita-cita, bakat, atau minat siswa, dan b) Menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (fun learning) misalnya dengan penggunaan metode mengajar yang bervariasi, penggunaan multimedia, atau menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.
3) Aktivitas
Belajar adalah suatu aktivitas, yang terdiri dari aktivitas mental dan emosional. Bagaimana seorang guru dapat mengaktifkan siswa belajar sangat tergantung pada kepiawaian guru itu sendiri dalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran. Guru dituntut memiliki kemampuan untuk membelajarkan siswa secara aktif baik fisik, mental/intelektual, dan emosional. Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus berupaya mengoptimalkan aktivitas siswa dalam belajar. Kegiatan mendengarkan penjelasan guru, sudah menunjukkan adanya aktivitas belajar. Namun demikian, guru harus merancang kegiatan-kegiatan belajar seperti apa yang akan dilakukan oleh siswa, agar kadar aktivitas belajar mereka relatif tinggi.
4) Umpan Balik
Dalam suatu proses pembelajaran, seorang siswa perlu mengetahui apakah tugas-tugas yang ia lakukan sudah benar atau belum. Bila ternyata masih salah, pada bagian mana ia masih salah dan mengapa bisa terjadi salah, serta bagaimana seharusnya ia melakukan kegiatan belajar tersebut dengan benar. Untuk itu siswa perlu sekali memperoleh umpan balik dengan segera, supaya ia tidak terlanjur berbuat kesalahan yang dapat menimbulkan kegagalan belajar. Umpan balik dapat diberikan tidak hanya pada saat proses pembelajaran berlangsung, tetapi juga terhadap tugas sekolah yang dikerjakan siswa di rumah. Umpan balik dari guru sebaiknya mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
5) Perbedaan Individual
Belajar dalam arti proses mental dan emosional terjadi secara individual, dalam arti siswa yang belajar adalah seorang pribadi tersendiri, yang memiliki perbedaan dari siswa lain. Perbedaan itu mungkin dalam hal pengalaman, minat, bakat, kebiasaan belajar, kecerdasan, tipe belajar dan sebagainya. Guru yang memperlakukan mereka dengan sama, pada prinsipnya bertentangan dengan hakikat manusia sebagai individu, yang memiliki karakteristik khas. Guru yang bijaksana akan menghargai dan memperlakukan siswa sesuai dengan karakteristik mereka masing-masing. Suatu tindakan guru yang dipandang tepat terhadap seorang siswa, belum tentu tepat untuk siswa yang lain. Meskipun, tetap ada perlakuan tertentu yang memang harus sama terhadap semua.
Perlakuan guru terhadap siswa yang mampu belajar dengan cepat harus berbeda dengan perlakuan terhadap siswa yang lamban. Siswa yang lamban perlu banyak dibantu.Sedangkan siswa yang cepat dapat diberi kesempatan lebih dulu maju atau melakukan pengayaan. Demikian juga halnya dalam menggunakan metode mengajar. Guru perlu menggunakan metode mengajar yang bervariasi, sebab mungkin siswa yang diajar memiliki tipe belajar yang berbeda. Siswa yang memiliki tipe belajar auditif akan lebih mudah belajar melalui pendengaran, siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih mudah belajar melalui penglihatan, sedangkan siswa yang memiliki tipe belajar motorik akan lebih mudah belajar melalui perbuatan. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa sangat diperlukan.
3. Jelaskan hakikat dan faktor dalam pemilihan metode pembelajaran !
ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam proses mengajar ini,prinsip tersebut terutama berkaitan dengan faktor perkembangan kemampuan siswa,diantaranya sebagai berikut:
1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tau siswa lebih jauh terhadap materi pembelajaran (curiosity)
2. Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
3. Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.
4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk slalu ingin menguji kebenaran sesuatu.
5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan (inkuiri)terhadap suatu topik
6. Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak
7. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri (independen study)
8. Metode mengajar harus memungkinkan untuk beljar bekerja sama (cooperative learning)
9. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih memotivasi dalam belajarnya.
prinsip-prinsip tersebut dalam prosesnya merupakan esensi dan berkarakteristik dari masing-masing metode mengajar.penggunaan metode belajar dalam pembelajarannya ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
• sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membentuk kompetensi siswa,setiap pebelajaran memiliki tujuan sehingga dalam proses pembelajarannya harus ada suatu cara maupun teknik yang memungkinkan dapat mencapai tujuan tarsebut secara efektif.
• sebagai gambaran aktifitan yang harus di tempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajan. tahap-tahapan kegiatan belajar mengajar pada dasarnya adalah prosedur dari masing-masing metode yang digunakan dalam pembelajaran tersebut.
• sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran.
• sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran, aik dalam kegiatan pembelajaran individu atau kelompok.
Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemilihan Metode
Mengajar. penentuan tau pemilihan dalam metode mengajar dalam pembelajaran harus mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran.
faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1). tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa merupakan pernyataan yang harus dapat diketahui,disikapi atau dilakukan oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran uraian tentang taxanomy bloom :
a.kognitif
• pengetahuan,lebih menitik beratkan pada kemampuan mengetahui atau untuk mengingat sesuatu
• pemahaman,lebih menekankan pada kemampuanmenerjemahkan,memahami sesuatu dan seterusnya.
• penerapan,lebih menekankan pada kemampuan membuat,menggerjakan atau menggunakan teori atau rumus
• analisis, lebih menekankan pada kemampuan mengkaji,menguraikan,membedakan,mengidentifikasi.
• sintesis,lebih menekankan pada kemampuan menggabunkan kelompk,menggelompokkan,menyusunmembuat rencana program dan seterusnya.
b. efektif
• penerimaan,lebih menekankan pada kemampuan peka tau kemampuan menerima
• partisipas,lebih menekankan pada turut serta pada suatu kegiatan dan kerelaan hati
• penilaian dan penetuan sikap,lebih menekankan pada penetuan sikap,organisasi,kemampuan membentuk sistem nilai sebagai pedoman hidup
c. psikomotor
• persepsi,lebih menekankan pada kemampuan berpendapat terhadap sesuatu atau peka terhadap suatu hal
• kesiapan,kemampuan bersiap,kemampuan bersiap diri secara fisik
• gerakan terbimbing,kemapuan dalam meniru pekerjaan lain atau meniru contoh
• gerakan terbiasa,keterampilan yang berpegang pada pola
• gerakan kompleks,keterampilan yang lincah,cepat dan lancar.
2).karakteristik bahan pembelajaran atau materi pembelajaran salah satu yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar adalah karakteristik bahan pelajaran.
3) Waktu yang digunakan
Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang tersedia dalam jam pelajaran, ada beberapa metode mengajar yang dianggap relatif banyak menggunakan waktu, seperti metode pemecahan masalah dan inkuiri. Penggunaan metode ini kurang tepat jika digunakan pada jam pelajaran yang alokasi waktunya relatif singkat sehingga penguasaan materi tidak akan optimal demikian pula dengan pembentukan kemampuan siswa.
4) Faktor Siswa
Faktor siswa merupakan saah satu faktor yang harus dipertimbangkan karena berkaitan dengan aspek kesegaran mental (faktor antusias dan kelelahan), jumlah siswa dan kemampuan siswa. Guru harus bisa mengelola pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan harus mengatur tempat duduk supaya sesuai dengan kondisi siswa dalam belajar .
5. Fasilitas, Media dan Sumber Belajar
Agar memeperoleh hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa pembelajaran harus dirancang secara sitematis dan sistemik. Prinsip-prinsip dasar yang dijadikan landasan dalam pembelajaran diantaranya adalah ketersediaan fasilitas, media, dan sumber belajar. Dalam hal ini perlu diupayakan, apabila sekolah tidak memiliki fasilitas dan alat belajar yang lengkap, sedangkan guru dan siswa akan menggunakan alat atau fasilitas maka guru harus mempersiapkan terlebih dahulu.
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis metode mengajar ?
Metode ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya. Menurut Ibrahim, (2003: 106) metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan
Metode ini seringkali digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran apabila menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak, namun perlu diperhatikan juga bahwa metode ini akan berhasil baik apabila didukung oleh metode-metode yang lain, misalnya metode tanya jawab, latihan dan lain-lain. Guru harus benar-benar siap dalam hal ini, karena jika disampaikan hanya ceramah saja dari awal pelajaran sampai selesai, siswa akan bosan dan kurang berminat dalam mengikuti pelajaran, bahkan bisa-bisa siswa tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh gurunya.
Metode diskusi
Metode diskusi adalah bertukar informasi, berpendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas.
Dengan demikian, Metode Diskusi adalah metode pembelajaran berbentuk tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian yang sama, lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Oleh karena itu diskusi bukanlah debat, karena debat adalah perang mulut orang beradu argumentasi, beradu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pahamnya sendiri. Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama.
Metode Simulasi
Metode simulasi, simulasi berasal dari kata simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah. Kata simulasition artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura. Dengan demikian, simulasi dalam metode mengajar dimaksud sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui proses tingkah laku imitasi atau bermain peran mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya.
Metode demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang cukup efektif sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu
Metode Eksperimen
Metode Eksperimen, metode ini bukan sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan satu metode berfikir, sebab dalam Eksperimen dapat menggunakan metode lainnya dimulai dari menarik data sampai menarik kesimpulan.
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 2002: 95).
Metode Karyawisata
Metode karyawisata (Field-trip), karyawisata di sini berarti kunjungan di luar kelas. Jadi karyawisata di atas tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour.
Melalui metode ini siswa-siswa diajak mengunjungi tempat-tempat tertentu di luar sekolah. Tempat-tempat yang akan dikunjungi dan hal-hal yang perlu diamati telah direncanakan terlebih dahulu, dan setelah kegiatan siswa diminta membuat laporan.
Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha – usaha untuk menyelesaikannya sampai menemukan penyelesaiannya. menurut Syaiful Bahri Djamara (2006 : 103) bahwa:
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan
5. Berikan contoh kongkrit dalam prosedur metode pemecahan masalah !
Contohnya, sebelum memulai pelajaran, kita bisa memberikan pertanyaan yang merangsang pemikiran siswa. Misalnya, masalah banjir yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Selain menemukan solusi alternatif dari masalah ini, kita juga bisa mengajarkan siklus air, proses terjadinya hujan, pentingnya mendaur ulang sampah, dan menjaga lingkungan.
Bagi yang membutuhkan filenya bisa di download melalui tombol dibawah ini
No comments for "Tugas Tutorial 2 Strategi Pembelajaran - UT PGSD"